MENGELUARKAN BIBIT ANGGREK BOTOLAN DAN MENANAM DALAM KOMPOT
Bibit
anggrek botolan biasanya adalah hasil hibridisasi dari induk-induk
anggrek yang berkualitas baik dan mahal harganya. Keuntungan terbesar
dari pembudidayaan anggrek sebenarnya ada di sini, yaitu pada usaha
meneluarkan bibit botolan. Karena dari bibit botolan kita akan
memperoleh bibit dalam jumlah yang cukup banyak dengan harga yan tidak
terlalu mahal. Jika pemeliharaannya berhasil sampai mencapai ukuran yang
siap berbunga (flowering size), kita tinggal menghitung-hitung
keuntungan yang akan diperoleh. Jadi sesungguhnya investasi yang paling
baik adalah di sini.
Permasalahan yang timbul adalah dalam hal pemilihan bibit angrek botolan tersebut, agar jerih payah kita mengeluarkan dan memelihara bibit anggrek tidaklah sia-sia. Banyak pemula yang kecewa setelah sekian lama memanjakan anggreknya dengan perawatan yang khusus ternyata bunganya kurang baik.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih bibit anggrek botolan adalah sebagai berikut :
1. Bibit berasal dari induk silangan yang sudah dikenal baik dan memberi gambaran hasil silangannya akan mempunyai prospek yang baik. Selain itu juga anggrek yang dipilih merupakan anggrek yang sesuai dengan selera masyarakat umum.
Bagi orang-orang yang sudah cukup lama berkecimpung dalam peranggrekan hal tersebut mungkin tidak ada masalah, karena dari nama induknya atau dari kombinasi warna induknya akan diperoleh bibit silangan yang cukup baik nantinya.
Bagi para pemula sebaiknya konsultasi terlebih dahulu dengan rekan-rekannya yang telah lama berkecimpung dalam peranggrekan.
Perlu diperhatikan pula apakah bibit anggrek botolannya tersebut untuk bunga potong atau termasuk anggrek yang eksotik.
2. Bibit ukurannya seragam dan sudah cukup besar untuk dipindahkan dalam kompot.
Dalam memilih bibit anggrek botolan jangan dilihat jumlah isinya saja. Isi yang banyak memberikan kecenderungan bibit ukurannya keci-kecil. Disarankan untuk memilih bibit anggrek botolan yang dalam botol yang botolnya besar (jangan yang botol saus tomat) seperti bibit anggrek botolan yng dalam botol bekas whyski atau yang lebih bagus lagi bibit import dari Taiwan.
Bibit yang tidak seragam ukurannya akan menyulitkan dalam pemeliharaannya karena bibit yang kecil biasanya kalah berkompetisi dengan bibit yang ukurannya lebih besar. Bibit yang kecil akan kalah berkompetisi dengan bibit yang ukurannya besar oleh karena bibit yang ukurannya kecil selain rentan juga lambat dalam pertumbuhannya.
Bibit yang akar-akarnya cukup kuat dan banyak lebih disukai daripada bibit yang daun dan batangnya besar-besar. Harus diingat bahwa bibit yang baru dikeluarkan dari botol akan menghadapi cekaman terhadap lingkungannya. Bibit yang baru dikeluarkan dari botol belum cukup baik pengendalian transpirasinya, karena stomata belum berfungsi dengan sempurna, demikian juga dengan organ fotosintetiknya, belum berfungsi dengan sempurna. Sehingga bibit anggrek botolan yang daun dan batangnya besar-besar daya adaptasinya juga kurang baik dibandingkan bibit botolan yang akarnya banyak, bibit yang demikian ini lebih baik adaptasinya, sehingga keberhasilannya juga lebih besar.
Akan tetapi dalam memilih bibit anggrek botolan jangan memilih bibit anggrek botolan yang terlalu berdesakan karena akan menyulitkan pemindahan atau pengeluaran bibit anggrek dari dalam botol. Akar yang saling bertautan menyebabkan bibit sulit untuk dipisahkan tanpa menimbulkan kerusakan. Sementara akar yang rusak akan cepat mengundang kontaminasi.
3. Biit anggrek botolan tidak ditumbuhi jamur / bakteri, sehat dan subur.
Bibit botolan yang sudah terkontaminasi oleh jamur dan bakteri sebaiknya jangan dibeli, dapat menulari bibit-bibit yang sehat, makanya pilihlah bibit anggrek botolan yang tampak sehat dan subur.
Permasalahan yang timbul adalah dalam hal pemilihan bibit angrek botolan tersebut, agar jerih payah kita mengeluarkan dan memelihara bibit anggrek tidaklah sia-sia. Banyak pemula yang kecewa setelah sekian lama memanjakan anggreknya dengan perawatan yang khusus ternyata bunganya kurang baik.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih bibit anggrek botolan adalah sebagai berikut :
1. Bibit berasal dari induk silangan yang sudah dikenal baik dan memberi gambaran hasil silangannya akan mempunyai prospek yang baik. Selain itu juga anggrek yang dipilih merupakan anggrek yang sesuai dengan selera masyarakat umum.
Bagi orang-orang yang sudah cukup lama berkecimpung dalam peranggrekan hal tersebut mungkin tidak ada masalah, karena dari nama induknya atau dari kombinasi warna induknya akan diperoleh bibit silangan yang cukup baik nantinya.
Bagi para pemula sebaiknya konsultasi terlebih dahulu dengan rekan-rekannya yang telah lama berkecimpung dalam peranggrekan.
Perlu diperhatikan pula apakah bibit anggrek botolannya tersebut untuk bunga potong atau termasuk anggrek yang eksotik.
2. Bibit ukurannya seragam dan sudah cukup besar untuk dipindahkan dalam kompot.
Dalam memilih bibit anggrek botolan jangan dilihat jumlah isinya saja. Isi yang banyak memberikan kecenderungan bibit ukurannya keci-kecil. Disarankan untuk memilih bibit anggrek botolan yang dalam botol yang botolnya besar (jangan yang botol saus tomat) seperti bibit anggrek botolan yng dalam botol bekas whyski atau yang lebih bagus lagi bibit import dari Taiwan.
Bibit yang tidak seragam ukurannya akan menyulitkan dalam pemeliharaannya karena bibit yang kecil biasanya kalah berkompetisi dengan bibit yang ukurannya lebih besar. Bibit yang kecil akan kalah berkompetisi dengan bibit yang ukurannya besar oleh karena bibit yang ukurannya kecil selain rentan juga lambat dalam pertumbuhannya.
Bibit yang akar-akarnya cukup kuat dan banyak lebih disukai daripada bibit yang daun dan batangnya besar-besar. Harus diingat bahwa bibit yang baru dikeluarkan dari botol akan menghadapi cekaman terhadap lingkungannya. Bibit yang baru dikeluarkan dari botol belum cukup baik pengendalian transpirasinya, karena stomata belum berfungsi dengan sempurna, demikian juga dengan organ fotosintetiknya, belum berfungsi dengan sempurna. Sehingga bibit anggrek botolan yang daun dan batangnya besar-besar daya adaptasinya juga kurang baik dibandingkan bibit botolan yang akarnya banyak, bibit yang demikian ini lebih baik adaptasinya, sehingga keberhasilannya juga lebih besar.
Akan tetapi dalam memilih bibit anggrek botolan jangan memilih bibit anggrek botolan yang terlalu berdesakan karena akan menyulitkan pemindahan atau pengeluaran bibit anggrek dari dalam botol. Akar yang saling bertautan menyebabkan bibit sulit untuk dipisahkan tanpa menimbulkan kerusakan. Sementara akar yang rusak akan cepat mengundang kontaminasi.
3. Biit anggrek botolan tidak ditumbuhi jamur / bakteri, sehat dan subur.
Bibit botolan yang sudah terkontaminasi oleh jamur dan bakteri sebaiknya jangan dibeli, dapat menulari bibit-bibit yang sehat, makanya pilihlah bibit anggrek botolan yang tampak sehat dan subur.
Bibit anggrek botolan dalam botol whyski
Tata cara mengeluarkan bibit anggrek botolan.
Pengeluaran bibit anggrek dari dalam botol untuk kemudian dipindahkan dalam pot serin menyebabkan kegagalan perbanyakan. Sewaktu masih di dalam botol bibit anggrek sudah terbiasa manja dengan makanan yang sudah tersedia. Pada saat dikeluarkan, bibit-bibit anggrek ini harus berjuang sendiri membuat makanan, kadan-kadang inilah yan membuat shock bai tanaman anggrek yang mulai beranjak dewasa. Banyak persiapan yang harus dilakukan sebelum kita memindahkan bibit angrek ke dalam pot, agar bibit anggrek ini bisa melanjutkan kehidupannya, sehat dan subur seperti waktu masih ada dalam botol.
I. Penanaman Bibit dalam Kompot
Pemindahan bibit anggrek dari dalam botol ke dalam pot komuniti atau pot kelompok bertujuan untuk bibit dapat hidup bersama dan bibit anggrek menjadi kuat dalam menghadapi suasana lingkungan yang baru.
Adapun langkah-langkah penanaman bibit anggrek dalam kompot ini adalah sebagai berikut :
A. Mempersiapkan bibit .
1. Botol dibuka dan diisi dengan air ledeng, dalam keadaan botol yang penuh air tersebut, dengan menggunakan kawat yang ujungnya dibengkokkan bibit anggrek dikait dan dikeluarkan akarnya terlebih dahulu.
2.
Bibit anggrek yang telah keluar dari botol langsung di dalam baskom
atau ember yang berisi air ledeng, bibit kemudian dicuci bersih
terutama disekitar perakarannya supaya sisa-sisa medium yang menempel
bersih semua. Jika masih ada sisa-sisa media akan mudah terserang jamur.
Bibit angrek yang sudah bersih direndam di dalam air yan bercampur
fungisida kuran lebih selama 10 menit. Sebagai fungisida dapat diunakan
larutan Dipthane M-45 antara 1 - 1,5 gram per liter, untuk mencegah
pertumbuhan jamur. Atau selain dengan Dipthane M-45 bibit anggrek bisa
juga dengan cara lain yaitu bibit anggrek direndam dalam larutan
bayclean 0,1 % selama 15 menit. Bayclean berfungsi sebagai pengganti
bakterisida dan fungisida. Akar-akar dan daun yang mati juga dipotong
dengan cutter atau gunting yang tajam.
3. Bibit anggrek kemudian dikumpulkan di atas kertas Koran dan dikelompokkan menurut besar kecilnya bibit. Bibit dikeringkan selama 1 hari, tidak boleh terkena sinar matahari langsung dan dijaga jangan sampai terkena air hujan.
Tujuan mengangin-anginkan adalah untuk menghilangkan air yang berlebihan menempel pada bibit, sehingga dapat mencegah berkembang biaknya jamur dan bakteri. Permukaan bibit yang sudah kering juga memungkinkan menutupnya luka akibat pencucian. Dari segi fisiologis proses pengangin-anginan ini juga bermanfaat sebagai adaptasi terhadap lingkungan baru yang kelembabannya relatif lebih rendah dibandingkan di dalam botol.
B. Mempersiapkan isian pot.
Isian pot untuk bibit dapat bermacam-macam, misalnya : akar pakis, lumut (moss chile), sabut kelapa dan lain-lain. Bahan isian pot dicuci bersih dan selanjutnya direndam dalam larutan bayclean 0,1 % selama ½ jam. Kemudian setelah itu disterilkan dengan jalan mengukus dalam dandang selama 1 - 1,5 jam. Isian pot yang telah steril ini selanjutnya dicincang dan direndam dalam larutan pupuk NPK 2 gram per liter. Untuk yang menggunakan sabut kelapa, dipilih yang sudah cukup tua, dikuliti hingga tinggal dabutnya saja. Sabut dipukul-pukul dengan pemukul dari kayu sehingga agak terpisah-pisah, kemudian dipotong-potong sepanjang 5 cm dan diikat dengan tali raffia.
Isian pot yang lain (diletakkan pada dasar pot) adalah pecahan batu bata, arang kayu atau potongan gabus kira-kira 1/3 tinggi pot. Bahan-bahan pecahan batu bata, arang kayu atau potongan gabus berguna untuk menarik air yang berlebihan di dalam pakis atau sabut kelapa pada waktu disiram.
Bibit anggrek dalam pot
Beberapa bulan setelah dikeluarkan dari botol dan siap dipindah ke single pot
Beberapa bulan setelah dikeluarkan dari botol dan siap dipindah ke single pot
C. Cara menanam bibit.
1. Ambil satu bibit anggrek dan seikat sabut kelapa. Sabut disingkap jadi 2 dan akar dari bibit diletakkan ditengahnya kemudian sabut kelapa ditutup kembali, sehingga akarnya akan terjepit. Sabut kemudian diikat kembali. Harap diperhatikan yang dijepit adalah akarnya saja jangan sampai batangnya ikut terjepit, karena kalau ini sampai terjadi maka akan menyebabkan busuknya bibit anggrek.
2. Siapkan pot anggrek, pot diisi dengan pecahan batu merah, atau arang kayu, atau potongan gabus kuran lebih 1/3 bagian pot. Bibit yang telah ditanam dalam sabut kelapa disusun sebaik-baiknya di dalam pot dan disusun supaya ukurannya sama besar. Cara lain adalah tidak menggunakan pot anggrek akan tetapi menggunakan baki plastic. Bibit anggrek yang sudah ditanam dalam sabut kelapa disusun sebaik-baiknya dalam baki plastic yang berlubang-lubang.
Kompot yang penuh berisi bibit anggrek siap ditempatkan di tempat bibit untuk pemeliharaan selanjutnya.
Perawatan bibit selanjutnya.
Perawatan bibit selanjutnya dalam kompot perlu mendapat perhatian yang khusus. Petunjuk-petunjuk yang perlu mendapat perhatian adalah :
1. Penempatan
Tempat yang dipilih untuk menempatkan bibit anggrek dalam kompot harus cukup cerah, tetapi bukan sinar matahari langsung. Sinar matahari yang baik adalah pagi hari jam 06.00 sampai jam 10.00. Tempat ini tidak boleh terkena siraman air hujan. Bila bibit anggrek ditempatkan di daerah yang tidak terkena sinar matahari, tanaman tidak dapat berfotosintesis dan hanya menggunakan persediaan makanan dalam tubuhnya yang hanya sedikit. Pada saat persediaan tersebut habis maka bibit anggrek akan mati secara serentak. Dan hal ini dapat terjadi antara 7 - 10 hari pertama. Dan sebaliknya bila ditempatkan di tempat yang terlalu banyak cahaya sinar matahari maka akan menghanguskan bibit anggrek.
2. Kelembaban
Bibit anggrek dalam kompot masih suka kelembaban yang tinggi, jadi harus diusahakan untuk menciptakan lingkungan yang berkelembaban tinggi, misalnya dengan penyiraman. Penyiraman pada bibit anggrek dilakukan secara rutin dilakukan setiap 2 hari sekali dan penyiraman harus menggunakan sprayer. Sedangkan lingkungan disekitarnya (bukan pada potnya) bisa disiram dengan selang. Penyiraman ini sangat tergantung pada musim, jika musin hujan penyiraman cukup pada bibit anggreknya saja dengan spayer. Ada kontradiksi mengenai hal ini, yaitu siraman banyak berarti memberi kesempatan bakteri dan jamur untuk tumbuh subur.
3. Pemupukan
Bibit anggrek membutuhkan pupuk majemuk NPK yang kadar N nya terbesar, misalkan saja NPK 60:30:10. Pupuk lain yang dianjurkan adalah fish emultion, pupuk yang sekarang banyak dijual misalnya saja Gandasil, Hyponex, Gaviota, Peters, Trimogen, Dekastar, Grinsilt, dan lain sebagainya. Pemupukan dilakukan setelah bibit berumur kurang lebih 7 hari dengan dosis setengah dari yang dianjurkan, satu minggu dua kali. Setelah bibit cukup besar pemupukan dapat dilakukan dengan dosis penuh sesuai anjuran.
4. Pengendalian hama penyakit.
Dilakukan bilamana diperlukan. Salah satunya dengan cara memberikan fungisida sekitar 1 minggu atau 2 minggu sekali.
Compot ini sebaiknya diletakkan di dalam rumah kaca atau green house terlebih dahulu sampai keadaannya menjadi lebih stabil dan tanaman sudah dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan baru.
Apabila tidak tersedia green house maka dapat dibuatkan para-para dari bambu dan platik transparan yang dipasang mengelilingi para-para tersebut, dan diatur sedemikian rupa sehingga sinar matahari dan air hujan tidak langsung mengenai tanaman serta hama tidak mudah menyerang.
II. Penanaman Bibit dalam Pot Individu
Seperti halnya tujuan pemindahan bibit anggrek dari botol ke dalam kompot yang bertujuan agar bibit anggrek dapat hidup bersama dan bibit anggrek menjadi kuat dalam menghadapi suasana lingkungan yang baru, maka sama halnya tujuan pemindahan bibit anggrek pada pot individu ini.
Bila pot individu memakai pot berdiameter lebih besar (10 cm), ada kemungkinan bibit belum mampu tumbuh dengan baik. Baru pada pemindahan berikutnya digunakan pot yang lebih besar.
Pada saat pemindahan bibit anggrek ke dalam pot individu, bibit anggrek telah mempunyai akar yang cukup panjang dan kuat serta bulbus telah mulai membesar (kurang lebih 4-5 bulan dari saat pemindahan ke kompot). Bibit yang siap dipindahkan ke pot individu ini kira-kira telah mencapai tinggi 5 cm atau lebih. Dan pot yang digunakan untuk pot individu mempunyai diameter 4 - 6 cm. Keadaan yang demikian ini memungkinkan bibit anggrek untuk tumbuh pada media yang lebih keras hingga nantinya kuat menopang tubuh bibit anggrek. Apabila bibit anggrek sudah mulai besar, sedangkan medianya masih tetap sabut kelapa atau moss, maka bibit anggrek tidak akan dapat tumbuh dengan kuat dan tegak karena akar-akarnya tidak dapat berpegangan (melekat) dengan kuat. Oleh karena itu para pengusaha anggrek menggunakan berbagai macam media yang sesuai dengan sifat anggrek serta keadaan lingkungan tempat tinggal, misalnya daerah lembab atau panas, banyak hujan atau tidak, banyak angin atau tidak dan lain sebagainya.
Dari kompot bibit anggrek diambil satu persatu kemudian dipindahkan ke dalam pot individu satu persatu pula. Bulb atau tunas bagian atas bibit anggrek tidak boleh sampai terbenam dalam media dan media isian pot diberikan sampai 1 cm dibawah bibir pot. Media perlu diberi alas pecahan batu bata atau pecahan genting press atau bias juga potongan gabus terlebih dahulu agar aerasi dapat berlangsung lancar dan pemberian isian pot dari bahan ini setinggi 1/3 dari tinggi pot. Kekuatan bibit anggrek dalam menghadapi factor lingkungan pada pot individu sudah lebih tinggi, sehingga bibit anggrek dapat dikeluarkan dari rumah kaca, namun tetap belum dapat menerima sinar matahari secara langsung. Dosis pemberian pupuk daun dapat ditambah sedikit, dan apabila pada saat pemindahan terlihat ada gejala serangan jamur, maka sebelum dipindahkan sebaiknya bibit anggrek direndam dalam larutan fungisida terlebih dahulu.
Pot-pot individu ini sebaiknya diletakkan di atas para-para yang cukup terlindung. Pada beberapa jenis Dendrobium memerlukan waktu 1 - 1,5 tahun untuk berbunga. Sedangkan untuk jenis Vanda memerlukan waktu sampai 2,5 tahun untuk berbunga.
1. Ambil satu bibit anggrek dan seikat sabut kelapa. Sabut disingkap jadi 2 dan akar dari bibit diletakkan ditengahnya kemudian sabut kelapa ditutup kembali, sehingga akarnya akan terjepit. Sabut kemudian diikat kembali. Harap diperhatikan yang dijepit adalah akarnya saja jangan sampai batangnya ikut terjepit, karena kalau ini sampai terjadi maka akan menyebabkan busuknya bibit anggrek.
2. Siapkan pot anggrek, pot diisi dengan pecahan batu merah, atau arang kayu, atau potongan gabus kuran lebih 1/3 bagian pot. Bibit yang telah ditanam dalam sabut kelapa disusun sebaik-baiknya di dalam pot dan disusun supaya ukurannya sama besar. Cara lain adalah tidak menggunakan pot anggrek akan tetapi menggunakan baki plastic. Bibit anggrek yang sudah ditanam dalam sabut kelapa disusun sebaik-baiknya dalam baki plastic yang berlubang-lubang.
Kompot yang penuh berisi bibit anggrek siap ditempatkan di tempat bibit untuk pemeliharaan selanjutnya.
Perawatan bibit selanjutnya.
Perawatan bibit selanjutnya dalam kompot perlu mendapat perhatian yang khusus. Petunjuk-petunjuk yang perlu mendapat perhatian adalah :
1. Penempatan
Tempat yang dipilih untuk menempatkan bibit anggrek dalam kompot harus cukup cerah, tetapi bukan sinar matahari langsung. Sinar matahari yang baik adalah pagi hari jam 06.00 sampai jam 10.00. Tempat ini tidak boleh terkena siraman air hujan. Bila bibit anggrek ditempatkan di daerah yang tidak terkena sinar matahari, tanaman tidak dapat berfotosintesis dan hanya menggunakan persediaan makanan dalam tubuhnya yang hanya sedikit. Pada saat persediaan tersebut habis maka bibit anggrek akan mati secara serentak. Dan hal ini dapat terjadi antara 7 - 10 hari pertama. Dan sebaliknya bila ditempatkan di tempat yang terlalu banyak cahaya sinar matahari maka akan menghanguskan bibit anggrek.
2. Kelembaban
Bibit anggrek dalam kompot masih suka kelembaban yang tinggi, jadi harus diusahakan untuk menciptakan lingkungan yang berkelembaban tinggi, misalnya dengan penyiraman. Penyiraman pada bibit anggrek dilakukan secara rutin dilakukan setiap 2 hari sekali dan penyiraman harus menggunakan sprayer. Sedangkan lingkungan disekitarnya (bukan pada potnya) bisa disiram dengan selang. Penyiraman ini sangat tergantung pada musim, jika musin hujan penyiraman cukup pada bibit anggreknya saja dengan spayer. Ada kontradiksi mengenai hal ini, yaitu siraman banyak berarti memberi kesempatan bakteri dan jamur untuk tumbuh subur.
3. Pemupukan
Bibit anggrek membutuhkan pupuk majemuk NPK yang kadar N nya terbesar, misalkan saja NPK 60:30:10. Pupuk lain yang dianjurkan adalah fish emultion, pupuk yang sekarang banyak dijual misalnya saja Gandasil, Hyponex, Gaviota, Peters, Trimogen, Dekastar, Grinsilt, dan lain sebagainya. Pemupukan dilakukan setelah bibit berumur kurang lebih 7 hari dengan dosis setengah dari yang dianjurkan, satu minggu dua kali. Setelah bibit cukup besar pemupukan dapat dilakukan dengan dosis penuh sesuai anjuran.
4. Pengendalian hama penyakit.
Dilakukan bilamana diperlukan. Salah satunya dengan cara memberikan fungisida sekitar 1 minggu atau 2 minggu sekali.
Compot ini sebaiknya diletakkan di dalam rumah kaca atau green house terlebih dahulu sampai keadaannya menjadi lebih stabil dan tanaman sudah dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan baru.
Apabila tidak tersedia green house maka dapat dibuatkan para-para dari bambu dan platik transparan yang dipasang mengelilingi para-para tersebut, dan diatur sedemikian rupa sehingga sinar matahari dan air hujan tidak langsung mengenai tanaman serta hama tidak mudah menyerang.
II. Penanaman Bibit dalam Pot Individu
Seperti halnya tujuan pemindahan bibit anggrek dari botol ke dalam kompot yang bertujuan agar bibit anggrek dapat hidup bersama dan bibit anggrek menjadi kuat dalam menghadapi suasana lingkungan yang baru, maka sama halnya tujuan pemindahan bibit anggrek pada pot individu ini.
Bila pot individu memakai pot berdiameter lebih besar (10 cm), ada kemungkinan bibit belum mampu tumbuh dengan baik. Baru pada pemindahan berikutnya digunakan pot yang lebih besar.
Pada saat pemindahan bibit anggrek ke dalam pot individu, bibit anggrek telah mempunyai akar yang cukup panjang dan kuat serta bulbus telah mulai membesar (kurang lebih 4-5 bulan dari saat pemindahan ke kompot). Bibit yang siap dipindahkan ke pot individu ini kira-kira telah mencapai tinggi 5 cm atau lebih. Dan pot yang digunakan untuk pot individu mempunyai diameter 4 - 6 cm. Keadaan yang demikian ini memungkinkan bibit anggrek untuk tumbuh pada media yang lebih keras hingga nantinya kuat menopang tubuh bibit anggrek. Apabila bibit anggrek sudah mulai besar, sedangkan medianya masih tetap sabut kelapa atau moss, maka bibit anggrek tidak akan dapat tumbuh dengan kuat dan tegak karena akar-akarnya tidak dapat berpegangan (melekat) dengan kuat. Oleh karena itu para pengusaha anggrek menggunakan berbagai macam media yang sesuai dengan sifat anggrek serta keadaan lingkungan tempat tinggal, misalnya daerah lembab atau panas, banyak hujan atau tidak, banyak angin atau tidak dan lain sebagainya.
Dari kompot bibit anggrek diambil satu persatu kemudian dipindahkan ke dalam pot individu satu persatu pula. Bulb atau tunas bagian atas bibit anggrek tidak boleh sampai terbenam dalam media dan media isian pot diberikan sampai 1 cm dibawah bibir pot. Media perlu diberi alas pecahan batu bata atau pecahan genting press atau bias juga potongan gabus terlebih dahulu agar aerasi dapat berlangsung lancar dan pemberian isian pot dari bahan ini setinggi 1/3 dari tinggi pot. Kekuatan bibit anggrek dalam menghadapi factor lingkungan pada pot individu sudah lebih tinggi, sehingga bibit anggrek dapat dikeluarkan dari rumah kaca, namun tetap belum dapat menerima sinar matahari secara langsung. Dosis pemberian pupuk daun dapat ditambah sedikit, dan apabila pada saat pemindahan terlihat ada gejala serangan jamur, maka sebelum dipindahkan sebaiknya bibit anggrek direndam dalam larutan fungisida terlebih dahulu.
Pot-pot individu ini sebaiknya diletakkan di atas para-para yang cukup terlindung. Pada beberapa jenis Dendrobium memerlukan waktu 1 - 1,5 tahun untuk berbunga. Sedangkan untuk jenis Vanda memerlukan waktu sampai 2,5 tahun untuk berbunga.
tissuecultureandorchidologi.blogspot.com/.../mengeluarkan-bibit-anggrek-botolan-da
Tidak ada komentar:
Posting Komentar